BERJUANG DI JALAN ALLAH
Oleh Ukhuwah Muslimin
BERJUANG DI JALAN ALLAH
Oleh : Andi Musa
( Santri ponpes Tahfizul Qur'an Ukhuwah Muslimin samaya Gowa)
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْتَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du
Segala puji bagi Allah, Tuhan' semesta alam. Dialah yang senantiasa memberi kita banyak nikmat di antaranya nikmat iman, nikmat Islam, kesehatan dan keselamatan sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang suci dan mubarokah ini.
Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam beserta para sahabatnya, Tabiin,Ittau'Tabiin serta seluruh umatnya yang mengikuti ajarannya.
Adapun judul ceramah saya akan sampaikan " Berjuang di jalan Allah"
Berjihad atau berjuang di jalan Allah itu bukan hanya berperang melainkan bermacam-macam maknanya,jihad sendiri berasal dari "Al jahdu" yang artinya bersungguh sungguh, maka itu disebut jihad seperti bersungguh sungguh menuntut ilmu, berbakti kepada kedua orang tua, membantu orang miskin,yatim dhuafa,anak terlantar dll
Kita diperintahkan untuk berjuang/ berjihad di jalan Allah
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِ
“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya
( Q.S Al Hajj (22) ayat 78)
Jalan Allah terkadang Perlu di jaga dengan darah para Mujahidin dan tinta para ulama untuk mempertahankan dan menegakkan kebenaran ajaran Islam.
Untuk apa kita berjuang ? Berjuang ( berjihad) di jalan kebenaran ( fisabilillah) untuk meninggikan kalimat Allah, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ أَعْلَى فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah setinggi-tingginya, maka itulah yg disebut berjuang di jalan Allah. [HR. Muslim No.3524].
Jalan Allah ( sabillah) makna luas sekali, termasuk di dalamnya mempertahankan kemerdekaan bangsa, menjaga NKRI dari gangguan orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Mempertahankan kemerdekaan bangsa wajib kita lakukan, termasuk membantu kemerdekaan bangsa lain yang terjajah apalagi jika itu adalah negeri kaum muslimin seperti Pelastina dll.
Jika suatu bangsa ( terutama negeri muslim) diserang oleh musuh-musuhnya maka penduduk negeri tersebut wajib ( fardhu ain) untuk ikut berjihad melawan penjajah dan itu sepekati para ahli fikih.
Sebagai contoh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari pernah mengeluarkan fatwa resolusi jihad untuk mengarahkan warga Indonesia untuk berjihad melawan penjajah Belanda, kemudian dari hasil resolusi jihad tersebut dijadikan sebagai hari santri Nasional ( 22 Oktober)
Di dalam Al Qur'an, Allah menegaskan lagi nama dan sifatnya yaitu Dia yang Maha mendengar dan maha mengetahui.
Allah mendengar dari keluhan orang yang berkhianat, orang-orang malas, penakut dan juga Allah mengetahui orang-orang yang malas dan kikir., untuk berkorban.
Pada dasarnya perjuangan itu tidak di sukai oleh kebanyakan manusia karena perjuangan itu akan mengorbankan waktu, pikiran, tenaga,harta bahkan nyawa sekalipun, akan tetapi di balik perintah berjuang ada kebaikan, hikmah, ketenangan, kedamaian dan keamanan yang Allah Subhana wataala rahasiakan
2 : 216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Dalam kehidupan dunia ini banyak perkara yang tidak disukai oleh manusia padahal di balik itu semua ada kebaikan untuk manusia, sebagai contoh orang yang sakit di suruh minum obat pahit yang boleh jadi dia tidak suka obat pahit tersebut, tetapi untuk kebaikannya sendiri maka terkadang harus di paksa untuk meminum obat pahit tersebut.
Begitulah dalam kehidupan sehari-hari di pesantren banyak peraturan yang menurut pikiran kita tidak bagus,menyiksa dan memaksa diri padahal itu yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Jika sekiranya ada Perintah Allah yang kita tidak sukai maka jangan mengeluh kerjakan saja karena sebetulnya itu untuk kebaikan kita sendiri.

